8 Bencana Alam yang Umum Terjadi di Republik Dominika

Badai, gempa bumi, dan tsunami adalah beberapa bencana alam yang paling umum terjadi di dunia Republik Dominika, dan bencana alam ini menimbulkan dampak lingkungan dan ekonomi yang parah terhadap penduduk negara ini jika tidak dipersiapkan sebelum bencana tersebut terjadi.

Karena banyaknya bencana alam yang terus berulang, Republik Dominika dianggap sebagai pusat bencana alam.

Bencana alam adalah peristiwa atau fenomena yang terjadi secara tiba-tiba di alam lingkungan Hidup dan dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan terhadap kehidupan manusia, harta benda, dan lingkungan. Proses atau kekuatan alam biasanya menyebabkan kejadian ini dan dapat meluas dan akibat yang merusak.

Bencana alam terjadi di hampir setiap belahan dunia dengan berbagai cara. Meskipun beberapa tempat mengalami bencana ini pada tingkat yang lebih berbahaya, bahaya yang disebabkan oleh terjadinya peristiwa alam tersebut di tempat lain mungkin relatif rendah atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan yang dapat meningkatkan atau mengurangi risiko terjadinya bencana alam di berbagai lokasi geografis.

Beberapa aktivitas antropogenik memicu terjadinya beberapa bencana tersebut. Misalnya, banjir merupakan bencana alam dan dapat dipicu oleh sebab-sebab yang disebabkan oleh manusia, misalnya rusaknya bendungan akibat kemiskinan konstruksi bendungan, kesalahan rekayasa, dan praktik manajemen.

Faktor-Faktor Yang Meningkatkan Rawan Bencana Alam

Seperti disebutkan di atas, beberapa tempat lebih sering terjadi bencana alam dibandingkan tempat lainnya. Beberapa faktor alam, dan terkadang faktor antropogenik, berkontribusi terhadap ketidakmerataan kerentanan suatu tempat terhadap bencana alam. Faktor-faktor ini termasuk dalam kategori berikut:

  • Letak geografis
  • Kondisi Lingkungan dan Meteorologi
  • Faktor Geologi
  • Faktor Hidrologi

1. Letak geografis

Hal ini mempertimbangkan kedekatan negara ini dengan batas lempeng tektonik dan kedekatan pantai sebagai sifat topografi negara tersebut.

2. Kondisi Lingkungan dan Meteorologi

Musim kemarau, hujan, atau muson dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya kekeringan, banjir, dan tanah longsor. Selain itu, negara-negara yang lokasinya berada di jalur angin topan, topan, atau siklon lebih rentan mengalami terjadinya bencana alam.

3. Faktor Geologi

Faktor geologi seperti komposisi tanah dan aktivitas tektonik dipertimbangkan ketika mempertimbangkan kerentanan suatu lokasi geografis tertentu terhadap bencana alam.

4. Faktor Hidrologi

Negara-negara dengan jaringan sungai yang luas, bendungan dan waduk yang tidak dirawat dengan baik mungkin akan mengalami banjir ketika terjadi hujan lebat atau pencairan salju dan jika terjadi kegagalan bendungan.

Faktor Manusia lainnya yang meningkatkan kerentanan suatu negara terhadap bencana alam meliputi;

  • Perubahan Iklim dan Degradasi Lingkungan
  • Infrastruktur dan Tata Guna Lahan
  • Faktor Sosial Ekonomi

Faktor-faktor antropogenik ini semakin mempersulit kota atau lokasi yang rentan untuk melakukan mitigasi dampak bencana alam ketika bencana itu terjadi.

Mengapa Republik Dominika Rawan Bencana Alam

Republik Dominika dianggap sebagai pusat bencana alam karena rawan terhadap bencana alam seperti kekeringan, gempa bumi, banjir, angin topan, tanah longsor, gelombang panas, badai tropis, dan tsunami.

Republik Dominika telah mengalami sekitar 40 bencana alam yang berdampak pada 40% penduduknya antara tahun 1980 dan 2008. Hal ini berdampak buruk pada perekonomian negara ini dan masyarakat pada umumnya.

Fakta ini menunjukkan bahwa kecenderungan terjadinya gempa di negara Karibia ini cukup tinggi; Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sejumlah tindakan diambil untuk memitigasi dampak dan mengurangi korban jiwa dan harta benda.

Kerentanan Republik Dominika terhadap bencana alam bergantung pada lokasi geografisnya dan berbagai faktor lingkungan, yang akan kita bahas di bawah ini.

  • Aktivitas Tektonik
  • Lokasi Karibia
  • Fitur Medan dan Relief
  • Geografi Pesisir
  • Sistem Sungai
  • Perubahan iklim

1. Aktivitas Tektonik

Negara ini terletak di dekat perbatasan lempeng tektonik Amerika Utara dan Karibia. Pengaturan geologis ini membuatnya rentan terhadap gempa bumi dan potensi aktivitas gunung berapi, meskipun letusan gunung berapi tidak umum terjadi di Republik Dominika sendiri.

2. Lokasi Karibia

Wilayah Karibia terkenal sebagai jalur badai tropis dan fenomena meteorologi ekstrem lainnya. Perairan hangat di Laut Karibia adalah tempat berkembang biaknya badai, dan negara-negara seperti Republik Dominika berada di jalur badai ini selama musim badai Atlantik.

3. Fitur Medan dan Relief

Republik Dominika memiliki daerah pegunungan, khususnya di bagian tengah dan utara negara itu. Pegunungan ini dapat berkontribusi terhadap risiko tanah longsor, terutama pada saat hujan lebat atau aktivitas seismik.

4. Geografi Pesisir

Negara ini memiliki garis pantai yang luas di sepanjang Laut Karibia dan Samudera Atlantik. Wilayah pesisir rentan terhadap gelombang badai dan tsunami, sehingga rentan terhadap kerusakan akibat angin topan dan peristiwa seismik bawah air.

5. Sistem Sungai

Negara ini memiliki banyak sungai, yang dapat meluap dan menyebabkan banjir saat hujan deras, angin topan, atau badai tropis. Sistem sungai yang tidak dikelola dengan baik dan penggundulan hutan dapat memperburuk risiko banjir.

6. Perubahan iklim

Dampak perubahan iklim, termasuk naiknya permukaan air laut dan peningkatan suhu, dapat meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan bencana alam tertentu, seperti angin topan dan kekeringan.

Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap kemungkinan suatu tempat mengalami bencana alam. Namun, beberapa aktivitas antropogenik meningkatkan dampak buruk dari kejadian yang tidak menguntungkan ini. Faktor buatan manusia seperti penggundulan hutan dan beberapa kegiatan ekonomi menentukan tingkat kerusakan yang terjadi ketika terjadi bencana.

Bencana Alam di Republik Dominika

Bencana alam umum yang rentan terjadi di Republik Dominika meliputi;

  • badai
  • Badai Tropis
  • Banjir
  • Tanah longsor
  • Kekeringan
  • Gempa
  • Tsunami
  • Suhu Ekstrim dan Gelombang Panas
  • Badai tropis
  • Tornado

1. Badai

Badai adalah badai tropis hebat dengan kecepatan angin minimal 74 mil per jam (119 kilometer per jam). Bencana ini dapat mendatangkan hujan lebat, angin kencang, gelombang badai, dan kehancuran yang meluas. Musim badai biasanya berlangsung dari 1 Juni hingga 30 November.

Republik Dominika sangat rentan terhadap badai dan sering terkena dampak angin topan dan badai tropis karena posisinya di Karibia. Dampaknya bisa sangat menghancurkan, menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, perumahan, dan pertanian, serta menimbulkan risiko terhadap nyawa manusia.

Periode paling aktif sering terjadi antara bulan Agustus dan Oktober, dan frekuensi serta tingkat keparahan badai dapat bervariasi dari tahun ke tahun.

Badai paling parah yang melanda Republik Dominika pada tahun 2023 adalah Badai Franklin yang menurut klasifikasi badai internasional Saffir-Simpson, termasuk dalam kategori badai badai tropis.

Pelajari lebih lanjut tentang Badai dengan mengklik tautan di bawah untuk menonton video.

https://youtu.be/21Ipv4OAmus?si=hMzmJGzBVYqLGj7r

Badai, jika terjadi, membawa hujan deras, menyebabkan banjir, tanah longsor, dan meluapnya sungai. Angin kencang dapat menyebabkan kerusakan struktural pada bangunan dan rumah, menumbangkan pohon, dan merobohkan kabel listrik, sehingga mengakibatkan pemadaman listrik. Gelombang badai, terutama di wilayah pesisir, dapat menyebabkan banjir besar dan kerusakan.

Sebagai perubahan iklim dan lingkungan yang terus memburuk, kemungkinan terjadinya kembali badai topan akan meningkat. Oleh karena itu, negara ini terus berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur, sistem peringatan dini, dan langkah-langkah pengurangan risiko bencana agar dapat bertahan dan merespons bencana alam ini dengan lebih baik.

2. Badai Tropis

Badai tropis adalah sistem cuaca kuat yang ditandai dengan badai petir dan angin kencang. Mereka berasal dari perairan laut yang hangat, dimana kombinasi kelembaban tinggi, suhu permukaan laut yang hangat (biasanya di atas 80°F atau 27°C), dan ketidakstabilan atmosfer menciptakan kondisi yang tepat untuk perkembangannya.

Mereka biasanya memulai sebagai depresi tropis dan dapat meningkat menjadi badai tropis jika kecepatan angin berkelanjutan mencapai 39 hingga 73 mil per jam (63 hingga 118 kilometer per jam).

Di Republik Dominika, badai tropis merupakan bencana alam yang signifikan dan berulang karena lokasinya di Karibia. Hal ini dialami, khususnya selama musim badai.

Pemerintah telah menetapkan rencana kesiapsiagaan darurat, termasuk sistem peringatan dini dan prosedur evakuasi, untuk mengurangi dampak badai tropis terhadap penduduk.

Upaya yang dilakukan fokus pada memastikan keselamatan publik, meminimalkan kerusakan properti, dan mengelola dampak buruknya melalui respons cepat dan inisiatif pemulihan. Negara ini terus berupaya meningkatkan ketahanan dan infrastruktur agar lebih mampu menahan dan merespons bencana alam yang berulang ini.

3. Banjir

Banjir adalah meluapnya air ke lahan kering. Banjir di Republik Dominika merupakan bencana alam yang berulang dan signifikan, khususnya selama musim hujan dan setelah terjadinya badai tropis atau angin topan.

Negara ini menghadapi risiko meluapnya sungai, banjir bandang, dan genangan pantai akibat curah hujan yang tinggi, sistem drainase yang tidak memadai, dan penggundulan hutan di beberapa daerah.

Berbagai faktor turut menyebabkan terjadinya banjir di negeri ini, antara lain;

Republik Dominika telah mengalami beberapa kali banjir besar sepanjang sejarahnya dan oleh karena itu, sulit untuk menyebut salah satu banjir tersebut sebagai banjir yang paling dahsyat, karena catatan yang berbeda-beda dan wilayah yang terkena dampaknya berbeda-beda.

Namun, satu banjir besar terjadi pada bulan Mei 2004. Banjir ini diakibatkan oleh hujan lebat selama beberapa hari akibat Badai Tropis Jeanne, yang memicu banjir besar dan tanah longsor melintasi negara.

Badai tersebut menyebabkan sungai meluap, menyebabkan banjir besar di berbagai wilayah, khususnya di bagian utara negara tersebut. Banjir mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur, perumahan, dan lahan pertanian serta menyebabkan hilangnya nyawa secara tragis.

Dampak banjir ini sangat parah, menjadikannya salah satu peristiwa banjir paling dahsyat dalam sejarah Republik Dominika.

Pemulihan dari banjir melibatkan upaya rehabilitasi yang ekstensif, termasuk membersihkan puing-puing, memulihkan infrastruktur, dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terkena dampak.

Pemerintah Republik Dominika terus menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak banjir dengan berinvestasi di beberapa bidang teknologi modern dan inovasi keselamatan seperti sistem peringatan dini, rencana tanggap darurat, dan pembangunan infrastruktur untuk mengatur aliran air.

Namun secara keseluruhan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur yang berketahanan tetap menjadi prioritas untuk mengurangi kerentanan penduduk terhadap ancaman banjir yang berulang di Republik Dominika.

4. Tanah longsor

Tanah longsor di Republik Dominika adalah peristiwa geologi yang ditandai dengan pergerakan batuan, tanah, dan puing-puing di lereng.

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya tanah longsor di Republik Dominika antara lain:

  • Curah Hujan Lebat dan Peristiwa Cuaca
  • Medan Curam
  • Deforestasi dan Erosi Tanah

i. Curah Hujan Lebat dan Peristiwa Cuaca

Curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan, terutama saat badai tropis dan angin topan, membuat tanah jenuh, sehingga meningkatkan ketidakstabilan dan kemungkinan terjadinya pergerakan.

ii. Medan Curam

Daerah pegunungan di Republik Dominika, terutama di wilayah seperti Cordillera Central, Sierra de Bahoruco, Sierra de Neiba, dll., lebih rentan terhadap tanah longsor.

Selain itu, berbagai daerah perbukitan di tanah air, terutama di daerah yang kondisi tanahnya tidak stabil atau telah terjadi penggundulan hutan, juga berisiko mengalami bencana tanah longsor.

iii. Deforestasi dan Erosi Tanah

Deforestasi dan praktik pengelolaan lahan yang buruk berkontribusi terhadap erosi tanah, mengurangi stabilitas lahan dan menjadikannya lebih rentan terhadap tanah longsor.

Seringkali tanah longsor juga disebabkan oleh serangkaian bencana lain seperti gempa bumi dan banjir yang membuat tanah menjadi tidak stabil.

Tanah longsor di Republik Dominika dapat menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, perumahan, dan lahan pertanian. Hal ini juga menimbulkan risiko yang signifikan terhadap nyawa dan harta benda, terutama di daerah dengan lereng curam atau medan yang tidak stabil.

Pemerintah berupaya memitigasi dampak tanah longsor melalui langkah-langkah seperti perencanaan penggunaan lahan, upaya reboisasi, stabilisasi lereng, dan kampanye kesadaran masyarakat untuk meminimalkan risiko di daerah rentan.

Rencana tanggap darurat juga bertujuan untuk memastikan tindakan cepat jika terjadi tanah longsor untuk melindungi nyawa dan mengurangi dampaknya terhadap masyarakat.

5. Kekeringan

Kekeringan di Republik Dominika terjadi karena curah hujan yang jauh di bawah rata-rata dalam jangka waktu lama, yang menyebabkan kelangkaan air dan dampak buruk terhadap pertanian, sumber daya air, dan masyarakat.

Karena cuaca yang tidak dapat diprediksi dan pola curah hujan yang tidak menentu, beberapa wilayah Republik Dominika terkena dampak kekeringan. Beberapa wilayah tersebut antara lain:

  • Lembah Cibao, yang mencakup kota-kota seperti Santiago dan La Vega
  • Daerah di barat daya, seperti Barahona, dan di barat, termasuk San Juan de la Maguana
  • Bagian tengah dan timur, seperti Hato Mayor dan El Seibo.

Kekeringan dan kelangkaan air dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor alam. Aktivitas antropogenik hanya akan memperparah dampaknya ketika hal tersebut terjadi. Beberapa faktor tersebut antara lain:

  • Variabilitas Curah Hujan: Banyak wilayah Republik Dominika mengalami kekeringan akibat pola curah hujan yang tidak menentu dan cuaca yang tidak dapat diprediksi.
  • Perubahan Iklim dan Variabilitas: Perubahan pola iklim dapat memperburuk frekuensi dan intensitas kekeringan, sehingga mempengaruhi ketersediaan sumber daya air.
  • Tantangan Pengelolaan Air: Praktik pengelolaan air yang tidak efisien dan infrastruktur yang tidak memadai penyimpanan air dan distribusinya dapat memperparah dampak kekeringan.

Kelangkaan air akibat kekeringan berkepanjangan di Republik Dominika mempengaruhi berbagai aspek keberadaan mereka sebagai sebuah negara.

Sektor pertanian di Republik Dominika, yang merupakan sektor ekonomi utama dengan produk-produk seperti tebu, kopi, kakao, dan tembakau menjadi kontributor yang signifikan terhadap konsumsi dalam negeri dan ekspor, terkena dampak kekeringan karena hasil panen dan ternak penurunan.

Menerapkan langkah-langkah seperti inisiatif konservasi air, perbaikan sistem irigasi, dan budidaya tanaman tahan kekeringan adalah beberapa langkah efektif yang telah diambil pemerintah untuk mengurangi dampak kekeringan.

Namun, kampanye kesadaran masyarakat yang lebih mendidik dan perencanaan pengelolaan sumber daya air juga akan berperan dalam mengurangi kerentanan penduduk selama musim kemarau ini.

6. Gempa bumi

Gempa adalah fenomena alam yang ditandai dengan guncangan atau getaran permukaan bumi secara tiba-tiba. Gelombang seismik dihasilkan ketika energi dilepaskan di kerak bumi. Titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas tempat asal gempa disebut episentrum.

Republik Dominika, yang terletak di Karibia, merupakan bagian dari wilayah seismik aktif yang dikenal sebagai Lempeng Karibia. Gempa bumi di wilayah ini terutama disebabkan oleh interaksi kompleks antara Lempeng Karibia dan Lempeng Amerika Utara.

Republik Dominika pernah mengalami aktivitas seismik di masa lalu, dengan gempa bumi yang terjadi di sepanjang berbagai garis patahan di wilayah tersebut.

Salah satu gempa bumi bersejarah yang terkenal di Republik Dominika terjadi pada tanggal 4 Agustus 1946. Dikenal sebagai gempa bumi Republik Dominika, gempa tersebut berkekuatan 8.1 dan menyebabkan kerusakan besar di negara tersebut, khususnya di Santo Domingo. Gempa tersebut memicu tsunami yang berdampak pada wilayah pesisir di Karibia.

Pada tanggal 10 November 2023, gempa bumi berkekuatan 5.0 melanda barat laut Republik Dominika, dekat perbatasan dengan Haiti.

Survei Geologi AS melaporkan gempa terjadi pada kedalaman 12 mil (19 kilometer), kira-kira barat laut Las Matas de Santa Cruz. Republik Dominika akan mengalami peristiwa seismik terbesarnya pada tahun 2023 dengan peristiwa ini.

Tonton video di bawah ini untuk melihat apa yang terjadi di Republik Dominika pada hari ini.

Daerah yang rawan gempa bumi harus memiliki peraturan bangunan dan infrastruktur yang mempertimbangkan aktivitas seismik untuk meminimalkan dampak potensi gempa bumi terhadap masyarakat. Selain itu, kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat memainkan peran penting dalam mengurangi risiko dan konsekuensi yang terkait dengan peristiwa seismik.

7.Tsunami

A tsunami adalah rangkaian gelombang laut dengan panjang gelombang yang sangat panjang dan berenergi tinggi, sering kali disebabkan oleh gangguan bawah air seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau tanah longsor. Ketika gangguan ini memindahkan sejumlah besar air, hal ini memicu serangkaian gelombang yang dapat melintasi seluruh cekungan lautan.

Meskipun Republik Dominika tidak sering dikaitkan dengan kejadian tsunami, namun negara ini juga tidak kebal terhadap potensi dampak tsunami yang diakibatkannya aktivitas seismik di wilayah sekitarnya. Ancaman tsunami paling signifikan di Karibia berasal dari potensi gempa besar di sepanjang batas lempeng tektonik.

Salah satu contoh sejarah tsunami yang melanda Republik Dominika dikaitkan dengan gempa bumi tanggal 4 Agustus 1946 yang saya sebutkan sebelumnya.

Gempa bumi tersebut, dengan pusat gempa di lepas pantai Republik Dominika, memicu tsunami yang berdampak pada wilayah pesisir, menyebabkan kerusakan tambahan dan berkontribusi terhadap dampak keseluruhan dari peristiwa seismik tersebut.

Peristiwa ini menyebabkan banyak kerusakan dan menewaskan lebih dari 1700 orang. Oleh karena itu, tsunami ini dinilai sebagai tsunami terkuat dan terparah yang pernah melanda negara ini.

8. Suhu Ekstrim dan Gelombang Panas

Suhu ekstrim dan gelombang panas mengacu pada periode suhu tinggi yang luar biasa yang dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan manusia, ekosistem, dan berbagai sektor masyarakat. Peristiwa ini sering kali ditandai dengan cuaca panas yang berlebihan dalam jangka waktu lama.

Periode gelombang panas yang ekstrim juga ditandai dengan terjadinya kebakaran hutan di berbagai titik vegetatif yang ditemukan di negara ini, sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, penggundulan hutan, dan mungkin desertifikasi, terutama bila periode ini disertai dengan kekeringan atau curah hujan yang sangat rendah.

Di Republik Dominika, seperti di banyak wilayah tropis dan subtropis, suhu tinggi sering terjadi. Meskipun negara ini mungkin mengalami periode panas yang ekstrem, istilah “gelombang panas” tidak sesering di beberapa wilayah beriklim sedang. Namun, dampak kenaikan suhu, terutama selama musim panas, masih cukup besar.

Terjadinya suhu tinggi dan gelombang panas di Republik Dominika dapat menimbulkan tantangan seperti tekanan panas, dehidrasi, dan peningkatan permintaan sumber daya pendingin.

Peristiwa-peristiwa ini mungkin dipengaruhi oleh variabilitas iklim alami, namun perubahan iklim yang disebabkan oleh antropogenik, seperti efek pulau panas perkotaan (urban heat island effect) yang disebabkan oleh perluasan perkotaan, dapat memperburuk frekuensi dan intensitas kejadian-kejadian tersebut.

Kesimpulan

Kesimpulannya, Republik Dominika, yang terletak di wilayah tropis dan aktif secara seismik, menghadapi berbagai tantangan dalam menangani bencana alam.

Mulai dari gempa bumi dan tsunami hingga dampak perubahan iklim, negara ini telah menunjukkan ketahanan dalam menghadapi kesulitan.

Saat kita menghadapi era ketidakpastian lingkungan yang semakin meningkat, Republik Dominika harus meningkatkan ketidakpastiannya kesiapsiagaan, mekanisme respons, dan praktik berkelanjutan.

Dengan mengintegrasikan pengetahuan ilmiah, keterlibatan masyarakat, dan kebijakan yang berpikiran maju, negara ini dapat meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi sifat bencana alam yang kompleks dan dinamis.

Rekomendasi

Penulis Konten at LingkunganGo | +2349069993511 | ewurumifeanyigift@gmail.com | + posting

Seorang Penggiat/Aktivis Lingkungan yang digerakkan oleh hasrat, Ahli Teknologi Geo-Lingkungan, Penulis Konten, Desainer Grafis, dan Spesialis Solusi Tekno-Bisnis, yang percaya bahwa semua bergantung pada kita untuk menjadikan planet kita tempat tinggal yang lebih baik dan lebih hijau.

Go for Green, Ayo jadikan bumi Lebih Hijau !!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.