8 Teknologi Mendorong Desain Kota Ramah Lingkungan untuk Kota Cerdas dan Masa Depan Berkelanjutan

Sebagian besar penduduk dunia tinggal di kota, sehingga daerah perkotaan sangat bertanggung jawab atas perubahan iklim dan polusi. Namun, itu juga berarti mereka memiliki banyak peluang untuk meningkatkan keberlanjutan mereka. Munculnya kota hijau memiliki dampak yang sangat positif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Berikut adalah delapan teknologi yang memungkinkan, termasuk smart grid, sensor yang mengukur kualitas udara, dan termostat pengatur kelembapan. 

1. Peningkatan Transportasi Umum

Kendaraan tradisional — termasuk mobil bertenaga diesel dan gas — berkontribusi secara signifikan terhadap polusi udara dan emisi gas rumah kaca. Mobil memancarkan sekitar 4.6 metrik ton karbon dioksida setiap tahun. 

Bus, kereta api, dan kereta bawah tanah bertenaga listrik dan baterai mengurangi emisi transportasi dan membawa orang ke tempat yang mereka inginkan dengan lebih cepat. Jaringan angkutan umum ramah lingkungan yang solid membuat orang tidak terlalu bergantung pada mobil. 

2. Energi Terbarukan

Angin, matahari dan energi panas bumi memainkan peran besar dalam mengembangkan dan mengoperasikan kota hijau. Mereka meningkatkan kualitas udara dan menyediakan sumber daya domestik yang andal. Panel surya dan sumber energi panas bumi, khususnya, sangat cocok dengan lingkungan binaan. Mereka mengambil sedikit ruang dan memanfaatkan sumber daya yang ada. 

3. Kontrol Suhu, Kualitas Udara, dan Kelembaban 

Bangunan pintar mempermudah pengaturan suhu, kualitas udara, dan kelembapan. Termostat pintar dapat mendeteksi tingkat hunian gedung dan secara otomatis menaikkan atau menurunkan suhu. Kontrol kualitas dan kelembapan udara dalam ruangan memantau saat struktur dapat menghasilkan emisi berbahaya. Teknologi ini mengurangi penggunaan energi secara keseluruhan dan meningkatkan kesehatan manusia.

4. Sistem Manajemen Energi

Jaringan pintar menggunakan komunikasi cerdas dan analisis data dua arah untuk mengontrol aliran energi. Meter pintar adalah komponen penting dari jenis jaringan ini, yang mengumpulkan data penggunaan listrik di area tertentu dan pada waktu tertentu dalam sehari. Sistem manajemen energi ini membantu pengelola kota mengarahkan aliran daya ke tempat yang paling dibutuhkan, meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan. 

5. Pengelolaan Sampah

Pada tahun 2050, kemungkinan besar timbulan sampah kota meningkat sekitar 70% mencapai 3.4 miliar metrik ton per tahun. Orang-orang mendaur ulang kurang dari 20% sampah mereka. 

Untungnya, mesin pemilah sampah yang cerdas dapat memisahkan sampah yang dapat didaur ulang, membantu lebih banyak yang berakhir di tempat sampah daur ulang. Tempat sampah dengan sensor tingkat pengisian dan pengoptimalan rute bertenaga AI untuk kendaraan kota juga mengurangi tingkat sampah. 

6. Pengelolaan Air

Sistem irigasi berbasis sensor dan alat pendeteksi kebocoran memberi kota lebih banyak kendali atas penggunaan air. Di AS saja, saluran air rusak limbah 2 triliun galon air minum yang bersih dan diolah, seringkali karena kebocoran yang tidak terdeteksi. 

Sensor yang terhubung ke internet di dekat peringatan pipa dapat memberi tahu kru pemeliharaan saat terjadi kebocoran. Pengguna juga dapat mematikannya dari jarak jauh, dan beberapa sistem manajemen air pintar bahkan menampilkan katup yang mati secara otomatis saat terjadi kebocoran. Sistem pemantauan air sering menggunakan penetrasi tanah, pencitraan termal, serat optik, dan pencatat kebisingan untuk mendeteksi kebocoran secara waktu nyata. 

Sistem irigasi pintar memainkan peran penting lainnya dalam pengelolaan air. Alih-alih menyiram tanaman sesuai jadwal, mereka menggunakan data cuaca dan tingkat kelembapan tanah untuk menentukan kapan — dan seberapa banyak — menyemprotkan air. 

7. Perangkat Internet-of-Things (IoT).

Kota pintar sering mengintegrasikan perangkat IoT ke area publik. Sensor yang terhubung ke internet ini melacak kualitas udara, kondisi lalu lintas, dan suhu untuk meningkatkan pembuatan kebijakan publik. Misalnya, jika sensor mendeteksi peningkatan polusi dari mobil yang berhenti di persimpangan, perencana kota dapat melebarkan jalan untuk mengurangi kemacetan. 

8. Ruang Hijau

Meskipun tanaman itu sendiri bukan merupakan bentuk teknologi, taman umum, kebun, pinggir jalan dan ruang hijau lainnya merupakan komponen penting dari desain kota hijau. Penata taman dapat menggunakan teknologi mutakhir untuk merancang dan memeliharanya. Misalnya, mereka dapat menggunakan data IoT untuk memutuskan bangunan mana yang paling sesuai dengan taman atap, lalu memasang alat penyiram cerdas untuk menyirami tanaman pada waktu yang optimal. 

Membangun Masa Depan yang Lebih Baik

Dunia menjadi hijau, termasuk tempat-tempat yang secara tradisional tidak dianggap berkelanjutan oleh orang-orang. Kota pintar menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan pengelolaan air dan limbah, transportasi, penggunaan energi, kualitas udara, dan pengendalian kelembapan. 

Perubahan ini tidak hanya memengaruhi lingkungan — perubahan ini juga sangat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Penduduk kota kemungkinan besar akan berkembang di tengah perkembangan ini dan merangkul mereka begitu mereka melihat manfaat kesehatan, lingkungan, dan moneter. Tidak lama lagi kota hijau akan menjadi norma, bukan pengecualian.

Situs Web | + posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.